Koperasi Merah Putih Butuh Rp400 Triliun, Sri Mulyani Kaji Tiga Skema Pembiayaan Desa

Kamis, 08 Mei 2025 | 11:53:12 WIB
Koperasi Merah Putih Butuh Rp400 Triliun, Sri Mulyani Kaji Tiga Skema Pembiayaan Desa

JAKARTA – Pemerintah tengah mempersiapkan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) di seluruh wilayah Indonesia sebagai salah satu strategi memperkuat ekonomi desa. Rencana ambisius ini ditargetkan diluncurkan pada 12 Juli 2025 dengan jumlah koperasi mencapai 80.000 unit, tersebar di berbagai desa di Indonesia.

Namun, besarnya cakupan program ini menuntut pembiayaan yang tidak sedikit. Berdasarkan perhitungan dari Kementerian Koperasi dan UKM, pembangunan 80.000 Kopdes Merah Putih diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp400 triliun. Untuk itu, Kementerian Keuangan yang dipimpin Sri Mulyani Indrawati tengah mengkaji tiga skema pendanaan sebagai solusi pembiayaan jangka panjang.

Sri Mulyani menyebutkan bahwa pemerintah tidak hanya menyiapkan satu jalur pendanaan, melainkan memadukan berbagai sumber untuk memastikan proyek ini berjalan optimal.

Tiga Skema Pembiayaan yang Dikaji Pemerintah

Skema pertama yang dikaji adalah pendanaan yang berasal dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan pemanfaatan dana desa. Menurut Sri Mulyani, sumber daya ini dinilai potensial karena selama ini telah menjadi modal awal untuk pengembangan unit usaha di desa.

“Selama ini juga sudah ada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), modal awal bisa berasal dari dana desa dan kemudian mereka berkembang,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers.

Skema kedua yang dikaji adalah pemanfaatan pembiayaan dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Melalui jalur ini, koperasi desa bisa memperoleh pinjaman dari bank-bank pelat merah untuk mengembangkan usaha, kemudian mengembalikannya lewat keuntungan koperasi.

Adapun skema ketiga melibatkan mekanisme transfer ke daerah, di mana dana dari pemerintah pusat disalurkan ke pemerintah daerah (pemda) melalui beberapa jalur, guna mendorong pembentukan koperasi yang terintegrasi dengan ekonomi lokal.

“Jadi kombinasi inilah yang terus kita koordinasikan dengan kementerian/lembaga terkait termasuk dengan Menko, Menteri Koperasi, Menteri Desa, Menteri Dalam Negeri dan kementerian-kementerian lain yang terkait,” tegas Sri Mulyani.

Potensi Keuntungan dan Penyerapan Tenaga Kerja

Program Koperasi Merah Putih tidak hanya menyasar pemerataan ekonomi, tetapi juga diharapkan mampu memberikan keuntungan finansial bagi desa dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa koperasi ini berpotensi menghasilkan keuntungan hingga Rp1 miliar per tahun per unit, jika berjalan sesuai rencana.

Sementara itu, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, menyampaikan bahwa program ini akan menyerap sedikitnya 2,3 juta tenaga kerja dari kalangan sarjana maupun masyarakat umum.

“Koperasi Merah Putih memerlukan banyak tenaga kerja. Ada 70 ribu desa di Indonesia, kalau satu koperasi membutuhkan tiga tenaga kerja saja, maka sudah menyerap 2,3 juta orang,” kata Yandri Susanto dalam pidatonya saat Dies Natalis ke-43 Universitas Bengkulu.

Sarjana Didorong Kembali ke Desa

Yandri juga menyerukan agar para sarjana yang belum memperoleh pekerjaan di perkotaan untuk kembali membangun desa melalui peran aktif di koperasi maupun BUMDes.

“Untuk para sarjana yang masih berjuang di kota dan belum juga mendapat pekerjaan, kembalilah ke desa, bangun desa, bangun Bumdes dan koperasi,” ujar Yandri.

Selain penyerapan tenaga kerja, pemerintah juga menyiapkan dukungan berupa infrastruktur pendukung seperti truk, gudang, cold storage, hingga sembako. Fasilitas ini diharapkan bisa menunjang operasional koperasi, terutama dalam distribusi dan pengelolaan logistik.

“Koperasi Merah Putih nantinya akan dibantu oleh pemerintah dengan pembuatan gudang, truk, cold storage, sembako, dan lainnya,” kata Yandri kepada para kepala desa dalam kegiatan di Balai Buntar, Kota Bengkulu.

Prioritas Pembangunan Ekonomi Desa

Yandri menekankan bahwa Koperasi Merah Putih merupakan salah satu program prioritas kementeriannya guna memperkuat kemandirian ekonomi desa. Ia juga memastikan bahwa koperasi ini tidak akan tumpang tindih dengan fungsi dan peran BUMDes yang sudah berjalan.

Dengan lebih dari 27.000 desa yang hingga kini belum memiliki koperasi, Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi solusi nyata dalam pemerataan ekonomi nasional, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi berbasis masyarakat.

Kehadiran koperasi ini juga diharapkan dapat memperluas akses masyarakat terhadap pembiayaan usaha mikro dan kecil, serta mendorong tumbuhnya ekosistem ekonomi yang berkelanjutan di pedesaan.

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen Pegawai Baru 2025

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:09 WIB

KUR BNI 2025 Solusi Pendanaan Ringan untuk UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:08 WIB

KUR BRI 2025 Menjadi Solusi Modal Usaha Ringan UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:07 WIB

KUR BSI 2025 Solusi Modal Syariah untuk UMKM Indonesia

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:06 WIB

Skema Cicilan KUR BCA 2025 Pinjaman Rp100 Juta

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:05 WIB