UMKM Sangihe Didorong Bertransformasi Digital untuk Hadapi Tantangan Pasar

Minggu, 01 Juni 2025 | 11:31:46 WIB
UMKM Sangihe Didorong Bertransformasi Digital untuk Hadapi Tantangan Pasar

JAKARTA - Memasuki era digital yang semakin berkembang pesat, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kepulauan Sangihe didorong untuk segera bertransformasi dari sistem pemasaran konvensional ke sistem digital. Langkah ini dinilai penting untuk mempertahankan daya saing usaha di tengah perubahan perilaku konsumen yang kini lebih mengandalkan platform online.

Pemilik usaha kuliner Yunita Bakery dan Dapur 777, Fentje Janis, mengungkapkan bahwa pelaku UMKM tidak lagi bisa hanya mengandalkan metode pemasaran tradisional. Menurutnya, digitalisasi membuka peluang lebih luas bagi pengusaha kecil untuk memasarkan produk mereka secara mandiri dan menjangkau konsumen yang lebih luas.

“Tantangan sekarang bagi kita ya tentunya masyarakat kita harus pahami ketika kita memperkenalkan produk kita, memperkenalkan segala sesuatu semua yang paling mudah, paling gampang, dan yang cepat digitalisasi tentunya banyak potensi dalam kegiatan itu sendiri dan membuat kita mampu secara mandiri untuk membuat iklan,” jelas Fentje Janis.

Fentje menegaskan bahwa dengan memanfaatkan platform digital, UMKM dapat mengelola promosi produk secara mandiri, memanfaatkan media sosial, e-commerce, maupun website untuk menarik minat konsumen. Ia juga menekankan pentingnya pemahaman teknologi digital bagi pelaku usaha agar mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

“Kalau masih bertahan dengan cara lama, hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut atau lewat brosur dan banner di tempat usaha, jelas kalah saing. Konsumen sekarang mencari produk lewat internet, lewat media sosial, jadi pelaku usaha harus siap masuk ke sistem digital,” ujarnya.

Selain itu, Fentje mengakui bahwa pengembangan usaha, khususnya di bidang kuliner, penuh dengan tantangan. Persaingan yang ketat dan kehadiran banyak kompetitor menjadi salah satu hal yang harus dihadapi oleh pelaku UMKM. Namun, ia percaya bahwa dengan tekad, kerja keras, dan kejujuran dalam berusaha, keberhasilan akan dapat diraih.

“Dalam mengembangkan satu usaha memang banyak tantangan yang akan dihadapi. Apalagi usaha di bidang kuliner dipastikan banyak kompetitor yang akan dihadapi dan itu menjadi tantangan ke depan. Sebaliknya, jika usaha itu dilakukan dengan sepenuh ketulusan hati, kejujuran, serta semangat, dipastikan akan berhasil,” tambahnya.

Di tengah transformasi digital yang menjadi tuntutan zaman, pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe juga diharapkan dapat memberikan dukungan konkret kepada pelaku UMKM. Dukungan tersebut bisa berupa pelatihan digital marketing, penyediaan infrastruktur teknologi, serta pembukaan akses ke platform e-commerce yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha kecil.

Transformasi digital tidak hanya sebatas memindahkan pemasaran produk ke ranah online, tetapi juga mencakup penggunaan sistem pembayaran digital, pemanfaatan big data untuk memahami tren konsumen, hingga pengembangan layanan pelanggan yang lebih responsif. Dengan sistem digital, UMKM tidak hanya mampu memperluas pasar, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional usaha.

Data dari Dinas Koperasi dan UMKM setempat menunjukkan bahwa sebagian besar UMKM di Sangihe masih menggunakan metode pemasaran konvensional. Hal ini menjadi pekerjaan rumah bersama untuk mendorong pelaku usaha agar memanfaatkan potensi teknologi yang ada.

Praktisi ekonomi digital menilai bahwa digitalisasi bukan hanya tren sesaat, melainkan keniscayaan yang harus dihadapi oleh semua sektor, termasuk UMKM. Apalagi dengan perkembangan teknologi dan internet yang semakin mudah diakses, peluang bagi pelaku usaha untuk memperluas pasar menjadi terbuka lebar.

“Digitalisasi UMKM akan membantu meningkatkan daya saing usaha dan menciptakan peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi lokal. Pelaku usaha harus didorong untuk segera beradaptasi dengan perkembangan teknologi ini agar tidak tertinggal,” kata salah seorang praktisi ekonomi digital yang enggan disebutkan namanya.

Sebagai langkah konkret, sejumlah pelaku UMKM di Sangihe kini mulai mencoba memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp Business untuk mempromosikan produk mereka. Ada juga yang sudah bergabung di platform e-commerce nasional untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Transformasi digital UMKM di Sangihe bukan hanya pilihan, melainkan kebutuhan mendesak. Dengan dukungan dari pemerintah daerah, sinergi antar pelaku usaha, dan semangat berinovasi, UMKM Sangihe diharapkan dapat tumbuh lebih kuat dan berdaya saing tinggi di era digital.

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen Pegawai Baru 2025

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:09 WIB

KUR BNI 2025 Solusi Pendanaan Ringan untuk UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:08 WIB

KUR BRI 2025 Menjadi Solusi Modal Usaha Ringan UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:07 WIB

KUR BSI 2025 Solusi Modal Syariah untuk UMKM Indonesia

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:06 WIB

Skema Cicilan KUR BCA 2025 Pinjaman Rp100 Juta

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:05 WIB