Mobil Listrik Polytron G3 dan G3 Plus Mulai Dikirim Juli 2025, Harga Mulai Rp299 Juta

Rabu, 04 Juni 2025 | 10:48:59 WIB
Mobil Listrik Polytron G3 dan G3 Plus Mulai Dikirim Juli 2025, Harga Mulai Rp299 Juta

JAKARTA - Produsen elektronik nasional Polytron resmi mengumumkan bahwa pengiriman perdana mobil listrik Polytron G3 dan G3 Plus kepada konsumen akan dilakukan pada akhir Juli 2025. Kedua model kendaraan listrik tersebut sudah dirakit secara lokal dengan skema Completely Knocked Down (CKD) di fasilitas perakitan PT Handal Indonesia Motor (HIM), Purwakarta, Jawa Barat.

Langkah ini menandai tonggak penting bagi Polytron dalam memasuki industri otomotif berbasis energi terbarukan, menjawab tantangan dan tren elektrifikasi kendaraan yang kian menguat di pasar Indonesia.

“Akhir Juli, (pemesanan) sudah puluhan unit untuk ke konsumen. Kalau yang untuk korporasi juga sudah ada, lumayan lah, mereka belum coba tetapi sudah berani beli,” kata Direktur Komersial Polytron, Tekno Wibowo saat ditemui di showroom resmi Polytron di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.

Mobil Listrik Buatan Dalam Negeri

Polytron G3 dan G3 Plus merupakan model SUV listrik 5-seater pertama dari Polytron yang berbasis pada platform jenama otomotif asal Tiongkok, Skyworth. Kendaraan ini ditujukan untuk mendukung transisi menuju transportasi hijau, dengan tetap mengedepankan kenyamanan, efisiensi, dan harga kompetitif.

Polytron menyatakan bahwa tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dari kendaraan ini sudah mencapai minimal 40 persen. Angka tersebut sudah cukup untuk memenuhi syarat pemberian insentif mobil listrik dari pemerintah, yang bertujuan mendorong pertumbuhan industri otomotif berkelanjutan di dalam negeri.

“Ada beberapa kerja sama yang menawarkan ekspor, cuma kita pilihannya di domestik dulu. Kalau ekspor minta spesifikasi khusus, kita belum ada kemampuan,” jelas Tekno terkait potensi perluasan pasar ke luar negeri.

Fitur dan Performa

Polytron G3 dan G3 Plus menggunakan baterai jenis Lithium Ferro Phosphate (LFP) berkapasitas 51,91 kWh. Dalam kondisi penuh, baterai ini diklaim mampu menempuh jarak hingga 402 kilometer. Kendaraan ini juga dilengkapi teknologi fast charging yang memungkinkan pengisian daya dari 20 persen ke 70 persen hanya dalam waktu 35 menit menggunakan soket standar CCS2.

Dari sisi performa, kedua model ini mengandalkan motor listrik berkekuatan 150 kW (201 dk) dengan torsi maksimum mencapai 320 Nm. Akselerasi dari diam ke 100 km/jam dapat diselesaikan dalam waktu sekitar 9,6 detik, membuatnya cukup responsif untuk mobil harian maupun kebutuhan korporasi.

Pilihan Skema Pembelian: Sewa Baterai Lebih Diminati

Menariknya, Polytron menawarkan dua skema pembelian bagi konsumen, yakni membeli kendaraan dengan atau tanpa baterai. Untuk varian G3, harga dengan sewa baterai dibanderol Rp299 juta, sementara harga dengan pembelian penuh mencapai Rp419 juta. Sedangkan varian G3 Plus dijual mulai Rp339 juta (sewa baterai) dan Rp459 juta (dengan baterai).

Menurut Tekno, mayoritas konsumen memilih opsi sewa baterai karena lebih terjangkau dan fleksibel. “Kebanyakan yang sewa baterai, menurut saya karena lebih masuk akal dan lebih murah. Dahulu saya pernah jelaskan bedanya itu bisa hampir Rp120 juta. Bayangkan, Rp120 juta jadi deposit untuk sewa baterai bisa berkurang. Setelah 8 tahun, Rp120 juta masih utuh,” tuturnya.

Fokus Pasar Domestik

Meskipun sudah ada tawaran untuk ekspor, Polytron masih memprioritaskan pasar dalam negeri. Selain karena faktor kesiapan produksi, perusahaan juga ingin memastikan bahwa model G3 dan G3 Plus benar-benar memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia sebelum melebarkan sayap ke luar negeri.

Sebagai bagian dari strategi pemasaran, Polytron telah membuka showroom mobil listriknya di Jakarta Pusat sebagai sarana edukasi dan promosi bagi calon konsumen.

Dengan peluncuran G3 dan G3 Plus, Polytron menegaskan keseriusannya di sektor kendaraan listrik nasional. Inisiatif ini juga menunjukkan komitmen Polytron dalam mendukung target pemerintah untuk mencapai net-zero emission melalui pengembangan transportasi ramah lingkungan.

Kehadiran mobil listrik buatan anak bangsa ini diharapkan dapat memperluas adopsi kendaraan listrik di Indonesia dan memberikan pilihan baru yang lebih terjangkau bagi konsumen lokal yang ingin beralih ke mobil listrik.

“Langkah ini bukan hanya bisnis, tapi juga kontribusi kami untuk masa depan transportasi yang lebih bersih dan berkelanjutan,” tutup Tekno Wibowo.

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen Pegawai Baru 2025

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:09 WIB

KUR BNI 2025 Solusi Pendanaan Ringan untuk UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:08 WIB

KUR BRI 2025 Menjadi Solusi Modal Usaha Ringan UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:07 WIB

KUR BSI 2025 Solusi Modal Syariah untuk UMKM Indonesia

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:06 WIB

Skema Cicilan KUR BCA 2025 Pinjaman Rp100 Juta

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:05 WIB