JAKARTA - Harga kebutuhan pokok (sembako) di wilayah Jawa Timur kembali mengalami fluktuasi pada Jumat, 13 Juni 2025. Berdasarkan pantauan terbaru dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur per pukul 10.19 WIB, beberapa komoditas mengalami perubahan harga, terutama pada kelompok cabai.
Harga cabai merah besar dan cabai merah keriting tercatat mengalami penurunan, sementara cabai rawit merah justru mengalami kenaikan. Di sisi lain, sebagian besar bahan pokok lainnya terpantau relatif stabil dibandingkan hari sebelumnya.
Detail Pergerakan Harga Komoditas
Cabai merah besar mengalami penurunan harga sebesar Rp 835 atau sekitar 2,34 persen, sehingga menjadi Rp 34.905 per kilogram. Sedangkan cabai merah keriting juga mengalami penurunan lebih dalam, yakni sebesar Rp 974 atau 2,84 persen, menjadi Rp 33.270 per kilogram.
Sebaliknya, cabai rawit merah justru naik sebesar Rp 496 atau 1,41 persen. Saat ini, harga cabai rawit merah di Jawa Timur mencapai Rp 35.605 per kilogram.
"Fluktuasi harga cabai ini memang sering terjadi, apalagi menjelang akhir pekan. Permintaan masyarakat biasanya meningkat, terutama dari kalangan rumah makan dan industri makanan kecil," ujar salah satu pedagang di Pasar Wonokromo.
Selain cabai, komoditas lainnya seperti beras, daging, minyak goreng, dan telur terpantau stabil. Berikut adalah update harga sembako rata-rata di Jawa Timur hari ini:
Beras Premium: Rp 14.662/kg
Beras Medium: Rp 12.605/kg
Gula Kristal Putih: Rp 16.906/kg
Minyak Goreng Curah: Rp 18.511/liter
Minyak Goreng Kemasan Premium: Rp 20.035/liter
Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp 17.340/liter
Minyak Goreng Minyakita: Rp 16.517/liter
Daging Sapi Paha Belakang: Rp 118.929/kg
Daging Ayam Ras: Rp 31.136/kg
Daging Ayam Kampung: Rp 67.759/kg
Telur Ayam Ras: Rp 26.336/kg
Telur Ayam Kampung: Rp 46.547/kg
Bawang Merah: Rp 37.081/kg
Bawang Putih: Rp 31.181/kg
Garam Halus: Rp 9.427/kg
Gas Elpiji (non-subsidi): Rp 19.533
Harga Produk Olahan dan Susu
Produk olahan seperti susu juga menunjukkan kestabilan harga, baik susu kental manis maupun susu bubuk.
Susu Kental Manis Bendera: Rp 12.433 (370 gram/kaleng)
Susu Kental Manis Indomilk: Rp 12.321 (370 gram/kaleng)
Susu Bubuk Bendera: Rp 41.355 (400 gram/dos)
Susu Bubuk Indomilk: Rp 40.221 (400 gram/dos)
Faktor Penyebab Perubahan Harga
Kenaikan dan penurunan harga sembako disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks. Di antaranya adalah kondisi cuaca, biaya produksi, distribusi, kebijakan pemerintah, hingga nilai tukar mata uang.
"Ketika pasokan cabai dari daerah sentra terganggu akibat cuaca buruk atau distribusi tersendat, harga bisa langsung naik. Begitu pula sebaliknya jika pasokan melimpah," jelas salah satu analis pertanian lokal.
Beberapa faktor yang sering mempengaruhi harga sembako antara lain:
Permintaan dan Penawaran: Jika permintaan meningkat namun pasokan tetap, maka harga akan naik. Sebaliknya, jika pasokan berlimpah, harga bisa menurun.
Cuaca Ekstrem: Hujan berkepanjangan atau kekeringan dapat mempengaruhi hasil panen.
Kebijakan Pemerintah: Seperti pembatasan impor atau subsidi yang bisa menstimulasi harga pasar.
Kurs Rupiah: Komoditas impor akan terkena dampak jika terjadi depresiasi nilai tukar.
Biaya Produksi dan Distribusi: Kenaikan harga bahan bakar dan upah buruh dapat mendorong harga jual naik.
Inflasi dan Stabilitas Ekonomi: Kondisi ekonomi nasional yang kurang stabil turut mempengaruhi daya beli dan harga.
Pengaruh Terhadap Konsumen dan Pedagang
Harga cabai yang bergejolak dinilai cukup mempengaruhi pengeluaran harian rumah tangga. Bagi pedagang, perubahan harga ini juga menjadi tantangan dalam menjaga margin keuntungan.
"Kami harus pandai-pandai mengatur stok dan harga jual, karena konsumen juga sangat sensitif terhadap perubahan harga, terutama bahan seperti cabai," ungkap seorang pedagang sayur di Pasar Keputran, Surabaya.
Secara umum, harga sembako di Jawa Timur hari ini, Jumat, 13 Juni 2025, masih berada dalam kondisi yang relatif stabil meskipun beberapa komoditas seperti cabai menunjukkan fluktuasi. Pemantauan harga secara rutin tetap menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat maupun pelaku usaha, agar bisa mengatur pengeluaran dan pasokan dengan lebih cermat.
Pemerintah daerah diharapkan terus memperkuat sistem distribusi dan pengawasan harga, terutama menjelang hari besar atau musim paceklik, agar harga sembako tetap terjangkau dan stabil.