JAKARTA - Ketika berbicara soal jajanan kaki lima yang digemari banyak orang, Cimol bisa jadi salah satu ikon khas Bandung yang kini merambah jauh hingga ke Pantai Panjang, Bengkulu. Apa yang membuat camilan sederhana berbahan dasar tepung kanji ini mampu menaklukkan lidah para wisatawan di pesisir selatan Sumatra?
Cimol, singkatan dari “aci digemol”, adalah bola-bola kecil renyah di luar namun kenyal di dalam, yang sejak lama populer di Bandung dan sekitarnya. Kini, jajanan ini hadir di tengah suasana pantai dengan sentuhan khas Bandung asli, dihadirkan langsung oleh Rohmat, perantau dari Garut yang membawa cita rasa kampung halamannya ke Bengkulu.
Dari Bandung ke Pantai Panjang: Cerita Sebuah Cimol
Sekitar satu setengah tahun terakhir, Rohmat memulai usahanya dengan sebuah gerobak kecil bertuliskan “Cimol Bandung” di tepi Pantai Panjang. Meski berjualan di lokasi terbuka yang cukup menantang seperti pesisir pantai, Rohmat tetap memegang teguh kualitas rasa dan kerenyahan cimol buatannya.
Menurutnya, tantangan terbesar adalah mengamankan pasokan bahan utama, yakni tepung sagu, agar tekstur cimol tetap konsisten dan tidak berubah saat digoreng. Namun, semangat untuk mempertahankan cita rasa asli Bandung membuat Rohmat terus berusaha memberikan yang terbaik.
Suasana pantai yang rindang dengan semilir angin laut justru menjadi nilai tambah bagi pengalaman menikmati cimol. Banyak pengunjung wisata yang tertarik mencoba camilan ini, bahkan hingga menjadi makanan favorit selama berlibur.
Sambutan Hangat dari Wisatawan
Respon masyarakat dan pengunjung Pantai Panjang terhadap kehadiran cimol Bandung cukup positif. Mereka mengaku terkesan dengan perpaduan rasa gurih, pedas, dan asin yang menjadi ciri khas cimol. Tekstur unik yang renyah dan kenyal membuat camilan ini terasa berbeda dari jajanan pantai biasa.
Banyak yang mengapresiasi keaslian rasa yang dihadirkan Rohmat, seolah membawa suasana Bandung ke Bengkulu. Tidak sedikit wisatawan yang kembali membeli cimol ini sebagai oleh-oleh atau teman santai menikmati pemandangan laut.
Fenomena cimol ini menjadi contoh bagaimana kuliner khas daerah bisa melintas batas geografis dan diterima oleh berbagai kalangan di luar daerah asalnya.
Dengan keunikan rasa dan tekstur yang tetap terjaga, cimol Bandung kini bukan hanya sekadar jajanan, tapi sudah menjadi bagian dari pengalaman wisata kuliner di Pantai Panjang. Keberhasilan Rohmat membawa camilan sederhana ini menembus pasar baru juga menunjukkan betapa kuatnya daya tarik kuliner lokal yang autentik.
Cimol Bandung di Pantai Panjang membuktikan, dari sebuah gerobak kecil dan bahan sederhana bisa tercipta kenikmatan yang merajai lidah para pengunjung di ujung pulau Sumatra.