JAKARTA – Pembangunan infrastruktur menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menunjukkan perkembangan positif. Salah satu proyek yang mencuri perhatian adalah Jalan Tol IKN Seksi 1B Segmen Bandara Sepinggan–Tol Balsam. Hingga awal September 2025, proyek ini mencatatkan progres 16,43 persen, jauh lebih tinggi dari target semula yang dipatok 12,10 persen.
Capaian tersebut menjadi bukti keseriusan PT PP (Persero) Tbk (PTPP) sebagai kontraktor dalam mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditetapkan pemerintah. Dengan nilai kontrak mencapai Rp 3,75 triliun, proyek ini ditargetkan rampung pada 25 Maret 2026 setelah melalui masa pelaksanaan selama 510 hari, terhitung sejak 1 November 2024.
Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menyebutkan bahwa keberhasilan melampaui target tidak terlepas dari penerapan teknologi modern dan inovasi konstruksi yang terus diupayakan tim di lapangan. “Pencapaian progres yang melampaui target merupakan hasil kerja keras tim proyek dengan dukungan teknologi dan inovasi konstruksi modern yang kami terapkan,” ungkapnya, Senin (8/9/2025).
Jalur Vital Penghubung IKN
Jalan tol ini bukan sekadar proyek infrastruktur biasa, melainkan akan menjadi jalur vital penghubung antara Bandara Sepinggan di Balikpapan dengan kawasan IKN. Keberadaan jalur cepat ini diharapkan memangkas waktu tempuh, sekaligus memberikan kemudahan mobilitas bagi masyarakat maupun pelaku usaha yang memiliki kepentingan di kawasan ibu kota baru.
Lebih dari itu, jalur tol Bandara Sepinggan–Tol Balsam akan menjadi akses strategis bagi logistik, transportasi publik, dan distribusi barang. Dengan konektivitas yang lebih baik, kawasan sekitar diharapkan mengalami percepatan pertumbuhan ekonomi. Proyek ini pun menjadi salah satu langkah nyata dalam mendukung transformasi Kalimantan Timur sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi baru Indonesia.
Dalam konteks pembangunan IKN, keberadaan jalan tol tak hanya sebatas fasilitas transportasi, melainkan bagian dari ekosistem yang menunjang keberlangsungan kota modern berbasis teknologi dan keberlanjutan. Infrastruktur ini akan melengkapi rencana besar pembangunan gedung pemerintahan, pusat ekonomi, dan jaringan transportasi publik lainnya.
Inovasi Teknologi Konstruksi
Keberhasilan melampaui target progres tentu tidak lepas dari penerapan teknologi canggih dalam proses pengerjaan. PTPP mengimplementasikan sejumlah inovasi agar konstruksi berjalan lebih cepat, akurat, dan efisien.
Salah satunya adalah penggunaan metode Fotogrametri untuk pemetaan pekerjaan. Teknologi ini memungkinkan pengukuran lapangan dilakukan dengan hasil yang lebih detail, sehingga meminimalkan potensi kesalahan. Selain itu, teknologi Hydraulic Pile Breaker juga diterapkan untuk mempercepat proses pemutusan tiang pancang pada pondasi dengan hasil yang lebih presisi dibandingkan metode konvensional.
Tidak berhenti di situ, proyek jalan tol ini juga menghadirkan keunikan pada konstruksi jembatan bentang utama. Struktur box girder beton melengkung dengan sistem balanced cantilever digadang menjadi salah satu ikon rekayasa konstruksi di jalur tol menuju IKN. Kehadiran jembatan tersebut bukan hanya soal fungsi, melainkan juga menghadirkan nilai estetika dan simbol modernisasi dalam pembangunan ibu kota baru.
Dorongan Pertumbuhan Ekonomi
Selain manfaat teknis, proyek jalan tol menuju IKN diproyeksikan memberikan dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi wilayah sekitar. Konektivitas yang semakin baik akan memudahkan arus barang dan jasa, sekaligus membuka peluang investasi baru di sektor industri maupun pariwisata.
Dengan adanya jalan tol, kawasan Balikpapan hingga IKN dapat terintegrasi lebih cepat. Hal ini akan mendukung keberadaan bandara sebagai pintu masuk utama sekaligus memperkuat posisi Kalimantan Timur sebagai pusat aktivitas nasional.
Bagi masyarakat lokal, pembangunan infrastruktur ini diharapkan membawa multiplier effect berupa terbukanya lapangan kerja, peningkatan kegiatan ekonomi UMKM, serta akses yang lebih mudah menuju pusat kota maupun kawasan penunjang lainnya.
Tantangan dan Harapan
Meskipun progres proyek sudah melampaui target, bukan berarti jalan pembangunan mulus tanpa kendala. Faktor cuaca, kondisi tanah, hingga kebutuhan koordinasi lintas instansi menjadi tantangan tersendiri dalam pengerjaan proyek skala besar ini. Namun, dengan penerapan manajemen risiko yang tepat serta dukungan teknologi modern, hambatan tersebut dapat diantisipasi sejak awal.
Ke depan, pemerintah berharap agar seluruh infrastruktur penunjang IKN, termasuk jalan tol, dapat selesai sesuai jadwal. Dengan begitu, perpindahan pusat pemerintahan dari Jakarta ke Kalimantan Timur dapat berlangsung lebih lancar dan sesuai rencana.
Proyek Jalan Tol IKN Seksi 1B Segmen Bandara Sepinggan–Tol Balsam mencatatkan progres signifikan, mencapai 16,43 persen pada awal September 2025. Capaian ini melampaui target 12,10 persen, berkat kerja keras tim proyek dan penerapan inovasi teknologi konstruksi. Selain menjadi jalur vital menuju ibu kota baru, keberadaan jalan tol ini diproyeksikan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi kawasan. Dengan nilai kontrak Rp 3,75 triliun dan target penyelesaian pada Maret 2026, proyek ini menjadi simbol nyata keseriusan pemerintah dalam membangun Ibu Kota Nusantara sebagai pusat pemerintahan masa depan.