Pemerintah Siap Anggarkan APBN untuk Mobil Maung Jika Produksi Memadai

Rabu, 22 Oktober 2025 | 15:45:49 WIB
Pemerintah Siap Anggarkan APBN untuk Mobil Maung Jika Produksi Memadai

JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan pemerintah siap mengalokasikan anggaran negara untuk membeli mobil Maung produksi PT Pindad. Langkah ini dilakukan setelah memastikan kesiapan industri dalam memenuhi permintaan kendaraan tersebut.

Purbaya menekankan bahwa penggunaan APBN harus memperhatikan kemampuan manufaktur dalam negeri. Tahun depan, jika kapasitas produksi Maung mencukupi, pemerintah akan mengeksekusi pembelian secara bertahap.

Instruksi Presiden untuk Penggunaan Mobil Produksi Dalam Negeri

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya meminta seluruh menteri Kabinet Merah Putih menggunakan mobil Maung untuk kegiatan resmi mereka. Presiden sendiri telah menggunakan Maung dalam aktivitas sehari-hari sebagai contoh bagi jajaran menteri.

Dalam sidang kabinet paripurna satu tahun Kabinet Merah Putih, Prabowo menegaskan, “Presiden RI harus beri contoh jadi pakai Maung terus, dan sebentar lagi saudara-saudara semua harus pakai Maung.” Pernyataan ini menegaskan komitmen pemerintah untuk mendukung produk lokal.

Kesiapan Industri dan Kapasitas Produksi

Meskipun anggaran untuk mobil Maung sudah disiapkan, Purbaya mengungkap PT Pindad belum memiliki kapasitas produksi yang cukup. Tahun ini, sebagian anggaran harus dikembalikan karena jumlah produksi belum memenuhi desain permintaan yang telah disiapkan sebelumnya.

Purbaya menekankan bahwa BUMN harus memprioritaskan peningkatan kapasitas produksi. Pemerintah pun mempertimbangkan insentif agar industri dapat memproduksi Maung dalam jumlah lebih besar dan memenuhi kebutuhan operasional pejabat negara.

Rencana Pembelian dan Insentif Pemerintah

Jika kapasitas produksi siap, pembelian mobil Maung dengan APBN diperkirakan akan dilakukan mulai tahun depan. Purbaya bahkan tidak menutup kemungkinan memberikan insentif tambahan untuk mempercepat distribusi kendaraan ini ke pejabat pemerintah.

Hal ini sejalan dengan wacana Presiden Prabowo agar setiap menteri menggunakan mobil Maung dalam aktivitas resmi. Pemerintah berharap kebijakan ini dapat mendorong penggunaan kendaraan produksi dalam negeri secara masif.

Dampak Kebijakan terhadap Industri Lokal

Langkah pemerintah menggunakan mobil Maung secara resmi diharapkan dapat menjadi stimulus bagi industri otomotif nasional. Dengan permintaan dari jajaran pemerintah, PT Pindad akan terdorong meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas kendaraan.

Selain itu, penggunaan kendaraan lokal di lingkungan kabinet juga mencerminkan dukungan nyata pemerintah terhadap produk dalam negeri. Hal ini sekaligus menjadi strategi untuk memperkuat sektor manufaktur dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Komitmen Presiden dan Efek Simbolik

Penggunaan mobil Maung oleh Presiden Prabowo dan menteri-menterinya memiliki nilai simbolik yang tinggi. Kebijakan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mendorong industri lokal dan memberikan contoh konkret bagi masyarakat.

Presiden menegaskan bahwa pejabat negara harus mencontoh penggunaan Maung, bukan sekadar mobil mewah saat libur. Dengan demikian, setiap pejabat diharapkan mendukung produksi kendaraan dalam negeri dan memperkuat ekonomi nasional.

Tantangan dan Langkah Selanjutnya

Meskipun rencana penggunaan mobil Maung sudah jelas, tantangan utama tetap pada kapasitas produksi PT Pindad. Pemerintah dan BUMN perlu bekerja sama untuk memastikan kendaraan siap diproduksi secara massal.

Jika tantangan produksi teratasi, pembelian Maung menggunakan APBN akan berjalan sesuai rencana. Langkah ini sekaligus menjadi bukti komitmen pemerintah untuk mendukung inovasi dan kemandirian industri nasional.

Terkini