Prediksi Perputaran Uang Libur Nataru 2025-2026 Bisa Sentuh Rp 107 Triliun

Rabu, 17 Desember 2025 | 13:13:17 WIB
Prediksi Perputaran Uang Libur Nataru 2025-2026 Bisa Sentuh Rp 107 Triliun

JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memproyeksikan perputaran uang selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) mencapai Rp 107,56 triliun. Perhitungan ini didasarkan pada estimasi jumlah pemudik dan pengeluaran rata-rata per keluarga, yang diyakini mampu menggerakkan berbagai sektor ekonomi di seluruh Indonesia.

Estimasi Pemudik dan Hitungan Kasar Perputaran Uang

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, menyatakan jumlah pemudik Nataru diperkirakan mencapai 119,5 juta orang. Jika diasumsikan satu keluarga beranggotakan 4 orang, maka terdapat sekitar 29.875.000 keluarga yang melakukan perjalanan liburan.

Dengan rata-rata pengeluaran Rp 3,6 juta per keluarga, potensi perputaran uang mencapai Rp 107,56 triliun. “Angka ini kami ambil moderat, meningkat 10 persen dari tahun lalu yang rata-rata Rp 3,3 juta per keluarga,” jelas Sarman.

Sektor Usaha yang Akan Terdampak Positif

Perputaran uang ini diprediksi mengalir ke sektor usaha seperti pusat perbelanjaan, mall, toko kue, hotel, motel, villa, apartemen, dan restoran. Selain itu, jasa parcel Natal, cafe, pusat kuliner, pengrajin oleh-oleh khas daerah, produk UMKM, mini market, dan pedagang mikro juga akan merasakan dampaknya.

Sektor industri makanan dan minuman, produsen fashion, batik, hingga kain khas daerah juga akan terdongkrak oleh konsumsi meningkat. Tidak ketinggalan sektor logistik dan transportasi seperti travel, jasa penyewaan mobil, atau rental juga diperkirakan mendapat kenaikan permintaan signifikan.

Distribusi Perputaran Uang ke Berbagai Daerah

Menurut Sarman, perputaran uang selama libur Nataru akan tersebar di seluruh daerah yang merayakan Natal. Daerah-daerah tersebut antara lain Papua, Maluku, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, serta kabupaten-kabupaten lain di Indonesia.

Selain itu, destinasi wisata populer seperti Bali, Yogyakarta, Malang, Bandung, dan Bogor juga akan menjadi titik konsentrasi arus uang. Perputaran uang ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

Kontribusi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV 2025

Kadin memperkirakan konsumsi rumah tangga meningkat signifikan selama libur Nataru 2025/2026. Lonjakan konsumsi ini diyakini memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi Kuartal IV 2025, yang diproyeksikan tumbuh di atas 5 persen.

“Liburan Nataru ini akan mampu menggerakkan ekonomi di berbagai daerah dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional Kuartal IV 2025 di kisaran 5,00-5,04 persen,” tambah Sarman. Pertumbuhan ini penting mengingat ekonomi Indonesia pada Kuartal III 2025 sempat melemah, hanya tumbuh 5,04 persen.

Analisis Dampak Ekonomi

Perputaran uang Nataru tidak hanya bermanfaat bagi sektor perdagangan dan jasa, tetapi juga menggerakkan rantai pasok industri. Misalnya, meningkatnya permintaan makanan, oleh-oleh, dan fashion lokal akan memberi kesempatan bagi UMKM untuk berkembang lebih cepat.

Sektor transportasi juga akan terdampak positif karena tingginya mobilitas masyarakat. Travel, penyewaan kendaraan, serta jasa logistik akan menikmati peningkatan signifikan selama periode libur panjang ini.

Tabel Perkiraan Perputaran Uang Nataru 2025/2026

KategoriJumlah Pemudik / KeluargaPengeluaran Rata-rataPerputaran Uang
Pemudik119,5 juta orang / 29.875.000 keluargaRp 3,6 juta / keluargaRp 107,56 triliun
Pusat Perbelanjaan & Mall--Termasuk dari total Rp 107,56 triliun
Hotel, Motel, Villa--Termasuk dari total Rp 107,56 triliun
UMKM & Pengrajin Lokal--Termasuk dari total Rp 107,56 triliun
Transportasi & Logistik--Termasuk dari total Rp 107,56 triliun

Tabel di atas memberikan gambaran kasar distribusi perputaran uang yang akan terjadi selama libur Nataru. Angka ini memperlihatkan skala ekonomi yang cukup besar bagi aktivitas komersial dan sektor jasa di Indonesia.

Harapan bagi Pelaku Usaha

Kadin berharap seluruh sektor usaha dapat memanfaatkan momentum libur Nataru untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan. Penjualan meningkat, kunjungan wisatawan bertambah, dan bisnis lokal lebih bergairah adalah beberapa dampak yang diharapkan muncul dari perputaran uang yang besar ini.

Masyarakat juga disarankan memanfaatkan libur panjang untuk menggerakkan konsumsi, sekaligus mendukung UMKM lokal. Aktivitas ini dapat memperluas jangkauan produk lokal dan meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha di berbagai daerah.

Potensi perputaran uang Rp 107,56 triliun selama libur Nataru 2025/2026 mencerminkan skala ekonomi yang sangat besar. Dampak positif terhadap sektor perdagangan, jasa, transportasi, industri makanan dan minuman, serta UMKM diyakini akan terasa di hampir seluruh daerah Indonesia.

Dengan mobilitas pemudik yang tinggi dan pengeluaran rata-rata yang signifikan, libur Nataru tidak hanya menjadi momen berkumpul keluarga, tetapi juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor usaha dan masyarakat pun memiliki peluang untuk meningkatkan pendapatan dan produktivitas, sehingga liburan panjang ini menjadi win-win solution bagi semua pihak.

Terkini