Imunisasi Anak

Imunisasi Anak Kunci Lindungi Generasi dan Cegah Penyakit Mematikan

Imunisasi Anak Kunci Lindungi Generasi dan Cegah Penyakit Mematikan
Imunisasi Anak Kunci Lindungi Generasi dan Cegah Penyakit Mematikan

JAKARTA - Imunisasi membantu mencegah 3,5 hingga 5 juta kematian global setiap tahunnya akibat penyakit berbahaya. Penyakit tersebut termasuk difteri, tetanus, batuk rejan, influenza, dan campak, yang memiliki potensi komplikasi serius.

Sejak 1974, program imunisasi global telah menyelamatkan sekitar 154 juta jiwa melalui imunisasi rutin dan kampanye massal. Keberhasilan ini menjadikan imunisasi salah satu intervensi paling efektif dalam sejarah kesehatan masyarakat.

Capaian Imunisasi di Indonesia

Direktur Imunisasi Kementerian Kesehatan RI, dr. Prima Yosephine, M.K.M., menegaskan imunisasi menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah. “Melalui program imunisasi rutin nasional, kita berhasil menurunkan secara signifikan angka kesakitan akibat difteri, tetanus, campak, rubella, hepatitis B, dan polio,” ujarnya.

Indonesia telah bebas polio sejak 2014 dan menurunkan lebih dari 90 persen kasus campak dalam dua dekade terakhir. Keberhasilan ini diperoleh berkat perluasan cakupan imunisasi di seluruh daerah.

Sepekan Mengejar Imunisasi (PENARI)

Untuk memastikan semua anak mendapatkan imunisasi lengkap, Kemenkes melaksanakan Sepekan Mengejar Imunisasi (PENARI). Program ini mengejar anak-anak yang belum pernah diimunisasi atau yang imunisasinya belum lengkap, sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat.

PENARI mendorong keluarga memeriksa status imunisasi anak dan melengkapinya sesuai jadwal. “Imunisasi tidak hanya melindungi individu, tetapi juga membentuk kekebalan kelompok yang penting bagi masyarakat luas,” tambah Prima.

Peran Imunisasi dalam Perlindungan Anak

Ketua Satgas Imunisasi IDAI, Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K), menegaskan imunisasi melatih tubuh mengenali penyakit dan membentuk kekebalan lebih cepat. “Bagi anak, imunisasi sangat penting karena sistem kekebalan mereka masih berkembang,” ujarnya.

Dengan imunisasi lengkap, anak terlindungi dari penyakit seperti campak, difteri, pertusis, polio, pneumonia, dan diare. Meskipun efek samping ringan seperti demam kadang muncul, manfaat pencegahan jauh lebih besar.

Mengurangi Risiko Stunting dan Mendukung Tumbuh Kembang

Imunisasi tidak hanya mencegah penyakit, tetapi juga berperan dalam mengurangi risiko stunting pada anak. Anak yang menerima imunisasi lengkap menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan lebih optimal dibandingkan anak yang tidak atau kurang imunisasi.

“Semua vaksin yang digunakan di Indonesia telah melalui uji klinis dan penilaian BPOM untuk memastikan mutu, efikasi, dan profil keamanan,” jelas Hartono. Informasi yang benar diharapkan meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat terhadap program imunisasi.

Kolaborasi Lintas Sektor Tingkatkan Akses

Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht, menyatakan imunisasi merupakan salah satu intervensi kesehatan paling berdampak. “Upaya ini telah menyelamatkan jutaan nyawa dan menjadi fondasi bagi masyarakat yang lebih sehat dan tangguh,” ujarnya.

Kemajuan kesehatan memerlukan kolaborasi lintas sektor, antara pemerintah, tenaga kesehatan, media, dan swasta. Takeda berkomitmen mendukung peningkatan kesehatan masyarakat melalui inovasi, edukasi, dan akses solusi kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Edukasi dan Kepercayaan Masyarakat

Peningkatan pemahaman publik tentang imunisasi menjadi kunci keberhasilan program ini. Edukasi yang tepat membantu meluruskan miskonsepsi, seperti anggapan vaksin berbahaya atau menimbulkan efek serius, yang sebenarnya jarang dan ringan.

Dengan kesadaran yang tinggi, orang tua dapat memastikan anak-anak menerima imunisasi lengkap sesuai jadwal. Hal ini akan menurunkan risiko sakit berat, kecacatan, dan kematian akibat penyakit yang sebenarnya dapat dicegah.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index