JAKARTA - Pasar saham Indonesia dibuka dengan sentimen positif pada Rabu, 22 Oktober 2025. Investor masih menunjukkan optimisme tinggi terhadap potensi penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) seiring ekspektasi kebijakan moneter yang lebih longgar.
Tim analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini akan melanjutkan momentum positif setelah sebelumnya mencatatkan penguatan signifikan. Kenaikan tajam pada sesi perdagangan Selasa menjadi dasar bahwa tren bullish masih cukup kuat di pasar domestik.
Menurut analisis teknikal, IHSG memiliki peluang untuk menembus level 8.228–8.365 pada perdagangan hari ini. Namun, potensi koreksi masih terbuka, terutama jika tekanan jual meningkat di kisaran resistance tersebut.
Pergerakan IHSG dan Analisis Teknis Hari Ini
Data perdagangan menunjukkan IHSG ditutup menguat 1,84 persen ke posisi 8.238 pada Selasa, 21 Oktober 2025. Lonjakan tersebut terjadi seiring meningkatnya volume pembelian di sejumlah saham unggulan.
Kenaikan ini juga menimbulkan gap harga di area 8.117–8.161 yang kini menjadi acuan penting bagi investor. Dalam skenario optimistis, IHSG diperkirakan memasuki fase awal wave [iii] dari wave 5, yang menandakan potensi lanjutan tren positif.
Tim analis menilai area support IHSG hari ini berada di kisaran 8.107–8.022. Sementara itu, area resistance diprediksi di 8.250–8.288 yang menjadi batas penting untuk menguji kekuatan momentum pasar.
Tabel berikut memberikan gambaran kisaran pergerakan IHSG hari ini:
Parameter | Level IHSG (Rabu, 22 Oktober 2025) |
---|---|
Penutupan Sebelumnya | 8.238 |
Potensi Penguatan | 8.228 – 8.365 |
Support | 8.107 – 8.022 |
Resistance | 8.250 – 8.288 |
Kondisi pasar yang kondusif turut memperkuat sentimen beli di beberapa sektor utama. Saham-saham unggulan di sektor energi, telekomunikasi, dan konsumer menjadi incaran investor.
Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini
Tim analis MNC Sekuritas memberikan sejumlah rekomendasi saham yang layak dicermati oleh investor. Beberapa di antaranya berpotensi mencetak kenaikan lanjutan setelah koreksi teknikal jangka pendek.
Saham BREN misalnya, mengalami koreksi tipis sebesar 0,27 persen ke level 9.250. Meski demikian, munculnya volume pembelian mengindikasikan peluang rebound cukup kuat selama harga bertahan di atas support 9.100.
Rekomendasi teknikal untuk BREN adalah spec buy di kisaran 9.150–9.225 dengan target harga 9.400 hingga 9.725. Area stop loss disarankan di bawah 9.100 untuk menjaga risiko.
Sementara itu, saham CUAN justru mengalami tekanan jual sebesar 1,73 persen ke posisi 2.270. Namun, analis memperkirakan saham ini berada di awal wave [v] dari wave 1 yang membuka peluang kenaikan setelah tekanan mereda.
CUAN direkomendasikan buy on weakness di area 2.160–2.260 dengan target harga 2.600 hingga 2.760. Area stop loss ditetapkan di bawah 2.090 untuk mengantisipasi penurunan lanjutan.
Saham EXCL juga menarik perhatian setelah menguat 3,31 persen ke posisi 2.500. Peningkatan volume beli menandakan potensi penguatan lanjutan karena saham ini masih berada di bagian dari wave (iv) dari wave [c].
Analis menyarankan buy on weakness EXCL di rentang 2.450–2.490 dengan target 2.540–2.580. Area stop loss disarankan di bawah 2.430 untuk menjaga tren positif.
Sementara itu, saham SIDO menguat 0,91 persen ke level 555 meski masih diiringi tekanan jual. Posisi SIDO kini berada di bagian wave (iii) dari wave [iii], yang berpotensi melanjutkan penguatan jangka menengah.
Rekomendasi teknikal SIDO adalah buy on weakness di area 535–545 dengan target 575–595. Area stop loss ditetapkan di bawah 530 untuk mengantisipasi koreksi.
Analisis Tambahan dari BRI Danareksa Sekuritas
Selain MNC Sekuritas, analis BRI Danareksa Sekuritas juga memberikan pandangan optimistis terhadap arah IHSG hari ini. Technical Analyst BRI Danareksa Sekuritas, Reza Diofanda, menilai indeks masih berpotensi menguji resistance di 8.130.
Menurutnya, penguatan IHSG didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga Bank Indonesia sebesar 25 basis poin menjadi 4,50 persen. Kebijakan tersebut dapat menjadi katalis positif bagi sektor perbankan, properti, serta konsumer.
Dalam riset hariannya, Reza merekomendasikan beberapa saham unggulan yang berpotensi mencetak rebound. Salah satunya adalah saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) yang dinilai masih berada dalam tren bullish setelah penguatan sebelumnya.
EMTK direkomendasikan di area beli Rp1.250–Rp1.300 dengan target harga Rp1.480–Rp1.650. Area stop loss disarankan di bawah Rp1.185 untuk mengantisipasi pembalikan arah.
Selain EMTK, saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) juga masuk dalam daftar pantauan. UNVR dinilai berpeluang menguat setelah berhasil menembus garis SMA200 yang menjadi sinyal teknikal positif.
Reza memproyeksikan target harga UNVR di kisaran Rp2.290–Rp2.440. Sementara itu, saham PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA) juga direkomendasikan untuk dibeli di area Rp620–Rp640 dengan target Rp665–Rp705.
Saham MAPA dinilai berpotensi mengalami pembalikan arah (reversal) setelah membentuk pola cup and handle yang telah tertembus. Selama harga mampu bertahan di atas level neckline Rp620, peluang penguatan diperkirakan masih terbuka lebar.
Namun, tidak semua saham disarankan untuk dibeli. Reza juga memberikan sinyal sell untuk saham PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) yang menunjukkan tren penurunan.
Harga AKRA telah menembus level support di Rp1.115 dan berisiko melanjutkan pelemahan menuju Rp1.050 per lembar. Hal ini menunjukkan bahwa investor perlu berhati-hati terhadap potensi tekanan di saham tersebut.
Sentimen Pasar dan Prospek IHSG ke Depan
Pergerakan IHSG yang positif saat ini didukung oleh meningkatnya kepercayaan investor terhadap kondisi makroekonomi nasional. Ekspektasi pemangkasan suku bunga dan stabilnya nilai tukar rupiah menjadi pendorong utama.
Selain itu, data ekonomi global yang menunjukkan tanda-tanda perlambatan turut membuat investor beralih ke pasar negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini menambah aliran modal asing yang memperkuat kinerja IHSG.
Meski peluang penguatan masih terbuka, sejumlah analis mengingatkan potensi koreksi teknikal. Pergerakan cepat dalam beberapa sesi terakhir berisiko memicu aksi ambil untung jangka pendek.
Investor disarankan untuk tetap memperhatikan level support dan resistance penting. Pengelolaan risiko menjadi kunci agar tetap dapat memanfaatkan momentum penguatan tanpa terjebak koreksi mendadak.
Secara keseluruhan, IHSG diperkirakan masih berada dalam tren positif menuju akhir pekan. Dukungan dari sektor perbankan dan konsumer akan menjadi pendorong utama yang menjaga stabilitas pasar.