JAKARTA - Banyak orang mengenal Kabupaten Pemalang sebagai daerah yang dilewati saat melintasi jalur Pantura Jawa Tengah. Padahal, wilayah ini menyimpan kekayaan kuliner tradisional yang patut mendapat perhatian lebih.
Sebagai daerah persinggahan, Pemalang kerap hanya dilewati tanpa disinggahi. Padahal, beragam jajanan khasnya justru menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelancong.
Kuliner tradisional Pemalang berkembang seiring aktivitas masyarakat setempat. Jajanan yang dihasilkan bukan hanya lezat, tetapi juga sarat nilai budaya.
Saat berkunjung ke Pemalang, berburu camilan khas menjadi agenda yang sayang dilewatkan. Berbagai jajanan tradisional cocok dijadikan oleh-oleh untuk keluarga dan kerabat.
Cita rasa yang ditawarkan pun beragam dan bersahabat di lidah. Mulai dari manis, gurih, hingga renyah tersedia dalam banyak pilihan.
Keunggulan jajanan khas Pemalang terletak pada kesederhanaan bahan. Meski sederhana, rasanya mampu meninggalkan kesan mendalam.
Selain nikmat disantap, jajanan ini juga mudah ditemukan. Banyak dijual di pasar tradisional hingga pusat oleh-oleh di Pemalang.
Sebagian besar camilan khas ini juga praktis dibawa bepergian. Hal tersebut membuatnya ideal sebagai buah tangan perjalanan jauh.
Berikut enam jajanan khas Pemalang yang kerap diburu wisatawan. Keenamnya dikenal sebagai oleh-oleh favorit dari wilayah Pantura ini.
Ragam Jajanan Tradisional Ikonik dari Pemalang
Apem Comal menjadi jajanan yang paling identik dengan Pemalang. Kue ini berasal dari kawasan Comal yang sudah dikenal sejak lama.
Apem Comal dibuat dari campuran tepung beras dan gula merah. Proses fermentasi memberikan tekstur lembut dan aroma khas.
Rasa manis apem ini terasa pas dan tidak berlebihan. Hal tersebut membuatnya digemari berbagai kalangan usia.
Teksturnya yang empuk membuat apem nyaman disantap kapan saja. Baik sebagai camilan sore maupun teman minum teh.
Apem Comal umumnya dikemas dengan rapi. Kemasan ini memudahkan pembeli membawanya sebagai oleh-oleh.
Selain apem, kamir juga menjadi jajanan khas Pemalang yang populer. Bentuknya bundar dan agak pipih menyerupai pancake.
Kamir memiliki tekstur empuk dan aroma ragi yang khas. Cita rasanya sederhana namun tetap menggugah selera.
Jajanan ini sering disantap bersama teh atau kopi hangat. Bahkan tanpa tambahan apa pun, kamir tetap nikmat.
Karena cukup mengenyangkan, kamir sering dijadikan pilihan oleh-oleh. Banyak orang memilihnya sebagai camilan keluarga di rumah.
Kamir juga mudah ditemukan di berbagai sudut Pemalang. Penjualnya tersebar di pasar tradisional hingga toko jajanan.
Camilan Gurih Renyah Favorit Perjalanan
Ogel-ogel menjadi camilan kering khas Pemalang yang cukup dikenal. Bentuknya kecil memanjang dan renyah saat digigit.
Camilan ini terbuat dari adonan tepung berbumbu gurih. Rasanya sederhana namun membuat ketagihan.
Ogel-ogel cocok dinikmati dalam suasana santai. Banyak orang menjadikannya teman perjalanan jauh.
Keunggulan ogel-ogel terletak pada daya tahannya. Jajanan ini tidak mudah melempem dan bisa disimpan cukup lama.
Karena tahan lama, ogel-ogel ideal dijadikan oleh-oleh. Praktis dibawa tanpa khawatir cepat rusak.
Selain ogel-ogel, tahu pletok juga menjadi camilan khas Pemalang. Jajanan ini memiliki karakter rasa yang unik.
Berbeda dari tahu goreng biasa, tahu pletok lebih renyah di luar. Rasa gurihnya terasa lebih kuat.
Proses pengolahan tahu pletok melibatkan bumbu khas. Hal ini menghasilkan cita rasa yang berbeda dari tahu pada umumnya.
Tahu pletok sering dinikmati sebagai camilan sore hari. Banyak warga lokal menyantapnya bersama minuman hangat.
Sebagai oleh-oleh, tahu pletok juga cukup menarik. Keunikan rasanya membuat banyak orang penasaran untuk mencicipi.
Jajanan Basah Tradisional yang Sarat Makna
Bongko mento menjadi salah satu jajanan tradisional Pemalang yang masih lestari. Jajanan ini berbahan dasar tepung dan daging ayam.
Bongko mento dibungkus daun pisang sebelum dikukus. Proses ini menghasilkan aroma harum yang khas.
Teksturnya lembut dengan rasa gurih yang pas. Perpaduan bahan sederhana menghasilkan cita rasa yang memikat.
Bongko mento sering disajikan dalam acara keluarga. Jajanan ini kerap hadir dalam momen kebersamaan.
Meski identik dengan acara tertentu, bongko mento juga bisa dijadikan oleh-oleh. Banyak orang membawa pulang untuk dinikmati bersama keluarga.
Aroma daun pisang menambah kelezatan bongko mento. Sensasi tradisional terasa sejak bungkusnya dibuka.
Selain bongko mento, Pemalang juga dikenal dengan kerupuk usek. Kerupuk ini cukup populer di kawasan Pantura.
Kerupuk usek memiliki rasa asin dan gurih. Teksturnya renyah dan cocok sebagai camilan atau pelengkap makanan.
Kerupuk ini sering disantap bersama nasi atau lauk sederhana. Rasanya mampu menambah selera makan.
Daya tahan kerupuk usek tergolong lama. Hal ini membuatnya aman dibawa sebagai oleh-oleh jarak jauh.
Oleh-Oleh Khas Pemalang yang Sarat Nilai Budaya
Beragam jajanan khas Pemalang tidak hanya menawarkan rasa lezat. Setiap camilan mencerminkan kebiasaan dan tradisi masyarakat setempat.
Proses pembuatan yang masih mempertahankan cara tradisional menjadi nilai tersendiri. Hal ini membuat rasanya terasa autentik.
Jajanan tersebut juga menjadi bagian dari identitas daerah. Pemalang dikenal tidak hanya lewat jalur Pantura, tetapi juga kulinernya.
Wisata kuliner menjadi cara lain mengenal budaya lokal. Melalui jajanan, cerita tentang masyarakat Pemalang dapat dirasakan.
Membawa oleh-oleh khas Pemalang berarti membawa sepotong cerita daerah. Setiap gigitan menyimpan makna dan kenangan.
Pilihan jajanan yang beragam memudahkan wisatawan menentukan buah tangan. Baik untuk orang tua, teman, maupun rekan kerja.
Harga jajanan khas Pemalang juga relatif terjangkau. Hal ini membuatnya semakin diminati banyak orang.
Ketersediaan jajanan di berbagai titik memudahkan pembelian. Wisatawan tidak perlu mencari terlalu jauh.
Dengan memilih jajanan khas, kunjungan ke Pemalang terasa lebih berkesan. Perjalanan tidak hanya soal lewat, tetapi juga pengalaman.
Enam jajanan khas Pemalang tersebut layak masuk daftar buruan. Selain lezat, camilan ini merepresentasikan kekayaan kuliner lokal.
Pemalang membuktikan bahwa daerah persinggahan pun punya daya tarik. Kuliner tradisionalnya menjadi alasan untuk singgah sejenak.
Membawa pulang jajanan khas Pemalang berarti membawa rasa dan cerita. Oleh-oleh ini mampu mempererat hubungan dengan orang terdekat.