JAKARTA - PT MRT Jakarta (Perseroda) tengah merancang pengembangan lebih lanjut di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, dengan fokus menghadirkan ruang terbuka hijau (RTH). Langkah ini diambil untuk menjawab kebutuhan masyarakat sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan di tengah padatnya kota.
Transformasi Blok M menjadi bagian dari strategi Transit Oriented Development (TOD) bertujuan menciptakan kawasan yang tidak hanya terintegrasi dengan transportasi publik, tetapi juga ramah bagi pejalan kaki dan area publik. Proyek ini menjadi kelanjutan dari berbagai revitalisasi yang telah dilakukan MRT Jakarta di kawasan tersebut.
Revitalisasi Area Publik dan Fungsionalitas Multifungsi
Salah satu upaya MRT Jakarta adalah menghadirkan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu sebagai ruang hidup baru bagi masyarakat. Taman ini menawarkan berbagai fungsi, mulai dari edukasi melalui perpustakaan publik hingga kegiatan kultural dan komersial.
Aditya Laksmana, Kepala Divisi Transit Oriented Development MRT Jakarta, menyebutkan area yang semula kurang dimanfaatkan kini direvitalisasi sehingga menumbuhkan potensi ekonomi baru. Selain itu, taman dan fasilitas publik ini mendukung interaksi sosial warga, meningkatkan kualitas hidup dan sense of belonging di kawasan urban.
Selain Taman Literasi, MRT Jakarta juga melakukan perbaikan terminal dan pedestrian di Blok M. Pedestrianisasi di Terowongan Kendal serta pembangunan interkoneksi dengan stasiun CSW Transjakarta menegaskan integrasi antarmoda transportasi yang lebih nyaman dan efisien.
Integrasi Transportasi dan Lingkungan yang Ramah Warga
Pengembangan TOD tidak hanya menyasar infrastruktur dasar, tetapi juga kualitas lingkungan dan kenyamanan warga. MRT Jakarta menekankan konsep “livable” dan “lovable”, di mana kota tidak hanya bisa dihuni tetapi juga memberi rasa memiliki bagi warganya.
Perbaikan terminal Blok M mencakup pengaturan jalur pejalan kaki, area tunggu yang nyaman, serta fasilitas pendukung untuk meningkatkan fungsi komersial. Interkoneksi dengan transportasi publik lain membuat kawasan ini menjadi pusat mobilitas yang lebih efisien bagi masyarakat Jakarta.
Revitalisasi kawasan TOD ini selaras dengan upaya menciptakan kota hijau di tengah kepadatan Jakarta. Penambahan ruang terbuka hijau juga diharapkan menurunkan polusi udara, mengurangi panas kota, dan menyediakan tempat rekreasi yang bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat.
Menumbuhkan Sense of Belonging melalui TOD
MRT Jakarta menekankan bahwa pengembangan kawasan TOD bukan sekadar soal infrastruktur, tetapi juga meningkatkan kualitas sosial dan ekonomi masyarakat. Fungsi kultural, edukatif, dan komersial di Blok M membantu warga merasa memiliki dan terlibat langsung dengan lingkungan sekitarnya.
Aditya Laksmana menyebut bahwa revitalisasi area Blok M Hub akan menciptakan kota yang lebih manusiawi dan ramah bagi pejalan kaki. Dengan integrasi transportasi dan penambahan fasilitas publik, kawasan ini diharapkan menjadi model TOD di Jakarta yang memadukan aspek ekologis, sosial, dan ekonomi.
Selain itu, keberadaan fasilitas publik seperti taman, jalur pejalan kaki, dan interkoneksi transportasi mendukung gaya hidup sehat dan aktif bagi warga. Kawasan Blok M yang semula padat dan cenderung terabaikan kini berubah menjadi area yang nyaman, menarik, dan ekonomis bagi masyarakat luas.
Kegiatan revitalisasi dan pengembangan TOD di Blok M mencakup sejumlah proyek, antara lain:
Perbaikan pedestrian dan pedestrianisasi di Terowongan Kendal.
Pembangunan interkoneksi dengan stasiun CSW Transjakarta.
Revitalisasi Taman Martha Christina Tiahahu.
Revitalisasi terminal Blok M untuk meningkatkan fungsi komersial dan aksesibilitas.
Proyek-proyek ini menunjukkan komitmen MRT Jakarta dalam menciptakan kawasan perkotaan yang tidak hanya terintegrasi secara transportasi, tetapi juga ramah lingkungan, aman, dan nyaman bagi semua warga. Kehadiran ruang terbuka hijau dan fasilitas publik diharapkan menumbuhkan interaksi sosial yang lebih baik sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat urban.
Melalui konsep TOD, Blok M berpotensi menjadi model kawasan terintegrasi yang menggabungkan aspek transportasi, lingkungan, ekonomi, dan sosial secara seimbang. MRT Jakarta menargetkan pengembangan ini akan memperkuat posisi Blok M sebagai pusat aktivitas kota yang modern, hijau, dan berkelanjutan.