JAKARTA - Film F1: The Movie yang kini sedang tayang di bioskop menjadi pusat perhatian dunia. Tak hanya karena menampilkan aktor papan atas Brad Pitt sebagai pemeran utama, namun juga karena teknologi revolusioner yang digunakan dalam proses produksinya. Salah satu aspek paling menarik adalah penggunaan iPhone 15 Pro Max sebagai kamera utama untuk menangkap adegan balap berkecepatan tinggi dengan kualitas visual sinematik, bahkan untuk format layar raksasa IMAX.
iPhone 15 Pro Max Gantikan Kamera Sinema Tradisional
Penggunaan kamera smartphone dalam produksi film bukanlah hal baru, namun apa yang dilakukan Apple bersama tim produksi film F1 ini tergolong terobosan besar. Sutradara Joseph Kosinski dan sinematografer pemenang Oscar Claudio Miranda menginginkan pengalaman balap Formula 1 yang otentik dari sudut pandang pembalap, tanpa mengorbankan aerodinamika dan performa mobil balap yang dirancang dengan sangat presisi.
Masalah muncul karena kamera sinema konvensional terlalu besar dan berat untuk dipasang langsung pada mobil F1. Di sisi lain, kamera siaran F1 yang biasa digunakan hanya mampu merekam dengan resolusi rendah yang tak cukup memenuhi standar visual film layar lebar.
Sebagai solusi, tim teknik Apple merancang modul kamera khusus berbasis iPhone 15 Pro Max. Modul ini secara eksternal tampak identik dengan kamera siaran F1 standar, namun di dalamnya tertanam teknologi Apple seperti sensor kamera 48 MP, chip A17 Pro, dan baterai internal iPhone. Selain itu, digunakan juga filter neutral density (ND) untuk mengatur eksposur dalam berbagai kondisi pencahayaan ekstrem di lintasan balap.
Tahan Guncangan dan Siap Melaju hingga 350 km/jam
Modul kamera khusus ini diuji dalam kondisi balapan sesungguhnya selama musim Formula 1 2023 dan 2024. Teknologi ini tidak hanya harus menghasilkan gambar berkualitas tinggi, tapi juga tahan terhadap guncangan ekstrem, getaran, dan suhu tinggi saat mobil melaju hingga kecepatan 350 km/jam.
Sistem kamera iPhone tersebut menggunakan format perekaman ProRes LOG, yang didukung oleh Academy Color Encoding System (ACES). Ini memungkinkan fleksibilitas besar dalam tahap pascaproduksi, terutama dalam penyesuaian warna dan tone visual film agar sesuai dengan standar sinematik global.
Kontrol Kamera via iPad, Bukan Transmisi Nirkabel
Regulasi Formula 1 melarang penggunaan transmisi nirkabel di dalam mobil selama balapan berlangsung. Untuk mengatasi kendala tersebut, Apple mengembangkan aplikasi khusus di iPad yang terhubung langsung melalui USB-C. Aplikasi ini memungkinkan tim sinematografi untuk mengatur berbagai parameter kamera seperti frame rate, shutter angle, ISO, dan white balance, serta memulai atau menghentikan perekaman.
Inovasi ini menghasilkan rekaman sudut pandang pembalap (POV) yang sangat imersif, memberikan pengalaman menonton yang autentik seolah-olah penonton berada langsung di balik kemudi mobil Formula 1.
Apple Hadirkan Sinema dan Teknologi dalam Satu Lintasan
CEO Apple, Tim Cook, menyampaikan kebanggaannya dalam menghadirkan teknologi Apple ke dunia sinema dan olahraga melalui proyek ambisius ini. “Untuk menghadirkan sesuatu yang autentik bagi olahraga ini, yang juga akan menceritakan kisah hebat tentang pasang surut kehidupan – F1 menyentuh semua hal,” kata Tim Cook. “Kami dapat menghadirkan beberapa hal unik dari Apple ke dalam film ini, seperti teknologi kamera kami. Dan kami berencana melibatkan seluruh perusahaan, termasuk operasi ritel kami. Senang rasanya menjadi bagian dari proyek ini.”
Diperkuat Brad Pitt dan Lewis Hamilton
F1: The Movie menampilkan Brad Pitt sebagai karakter utama Sonny Hayes, seorang pembalap veteran yang kembali ke arena F1 untuk membimbing pembalap muda bernama Joshua Pearce yang diperankan oleh Damson Idris. Keaslian film ini juga didukung oleh Lewis Hamilton, pembalap legendaris F1 yang terlibat sebagai produser eksekutif. Film ini menyajikan gambaran dunia balap F1 secara dekat dan otentik, menghadirkan emosi, kecepatan, dan risiko dalam balutan narasi sinematik.
Bukan yang Pertama, Tapi Paling Ambisius
Walau bukan kali pertama smartphone digunakan dalam produksi film, proyek F1 ini menjadi salah satu yang paling ambisius karena mengintegrasikan ponsel pintar ke dalam mobil balap sungguhan dan menggunakannya secara aktif di lintasan resmi. Sebelumnya, sutradara Danny Boyle juga merekam film “28 Years Later” menggunakan iPhone 15 Pro Max, namun tidak dalam kondisi ekstrem seperti yang dihadirkan dalam film F1.
Samsung, Sony, dan beberapa produsen lain juga pernah menggunakan smartphone untuk proyek film pendek dan dokumenter, namun belum ada yang menanamkan perangkat secara khusus untuk bertahan dalam kondisi balapan ekstrem seperti ini.