Jakarta Terapkan Tekno AI untuk Atasi Macet di Persimpangan

Jumat, 04 Juli 2025 | 13:07:38 WIB
Jakarta Terapkan Tekno AI untuk Atasi Macet di Persimpangan

JAKARTA - Kemacetan di Jakarta sudah lama menjadi masalah pelik yang tak kunjung selesai. Kini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil langkah revolusioner dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk mengendalikan lalu lintas di titik-titik rawan kemacetan, khususnya di persimpangan jalan. Pendekatan ini tidak hanya menggantikan sistem lampu lalu lintas konvensional, tetapi juga menjanjikan pengaturan yang lebih adaptif dan responsif terhadap kondisi nyata di lapangan.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menegaskan bahwa pengaturan persimpangan menjadi kunci utama dari lima isu kemacetan yang dianalisis. Dengan sistem Intelligent Traffic Control System (ITCS) berbasis AI, pemerintah optimis dapat mengurangi kemacetan hingga memberikan kelancaran yang signifikan bagi warga Ibu Kota.

Pengaturan Persimpangan: Titik Kritis Penanganan Kemacetan

Menurut Syafrin, kemacetan Jakarta tak bisa dilepaskan dari masalah pengaturan lalu lintas di persimpangan. Sistem lama yang menggunakan lampu lalu lintas dengan durasi tetap ternyata tidak cukup fleksibel menghadapi fluktuasi volume kendaraan yang sangat dinamis. Oleh karena itu, ITCS hadir sebagai solusi mutakhir yang mampu menyesuaikan durasi lampu hijau dan merah secara otomatis berdasarkan data kepadatan lalu lintas secara real-time.

“ITCS dapat memprediksi pergerakan kendaraan sehingga bisa mengurangi hambatan lalu lintas secara signifikan bahkan sampai hilang,” jelas Syafrin. Dengan kemampuan prediksi ini, waktu tunggu di persimpangan bisa dioptimalkan, mempercepat arus kendaraan dan meminimalisir kemacetan yang selama ini menjadi momok pengendara.

Tidak hanya sebagai pengatur lalu lintas, ITCS juga akan dilengkapi dengan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) untuk penegakan hukum secara elektronik, menambah fungsi dan manfaat sistem ini.

Penerapan Bertahap dan Kolaborasi Multi Pihak

Dishub DKI Jakarta menargetkan pemasangan ITCS di lima persimpangan utama dalam dua bulan pertama dan secara bertahap akan diperluas ke 25 titik hingga akhir tahun 2025. Ambisi ini bahkan direncanakan mencapai 321 titik persimpangan dalam lima tahun ke depan, mencakup area dalam dan luar kota.

Pembagian pemasangan ini bertujuan agar pemerintah dapat mengumpulkan data aktual pola pergerakan masyarakat dari berbagai wilayah. “Data itu penting agar bisa mempelajari karakteristik pola pergerakan masyarakat,” tambah Syafrin.

Proyek ini didukung anggaran Rp 120 miliar yang telah dialokasikan secara khusus, sehingga tidak mengganggu struktur APBD 2025. Langkah ini menjadi salah satu upaya strategis untuk memperkuat konektivitas intra dan antar wilayah Jakarta sekaligus menjadi pondasi digital dalam pengelolaan transportasi kota ke depan.

Syafrin berharap seluruh pihak terkait dapat bersinergi mendukung implementasi teknologi ini sebagai jawaban atas tantangan kemacetan di Ibu Kota. “Ini tentu PR yang harus kita tuntaskan bersama-sama,” ujarnya mengakhiri.

Dengan hadirnya ITCS berbasis AI, Jakarta menunjukkan kesiapan dan kemajuan teknologi dalam mengelola masalah klasik yang selama ini membebani aktivitas warga sehari-hari. Inovasi ini tidak hanya menjanjikan kelancaran lalu lintas, tetapi juga menegaskan arah modernisasi pengelolaan transportasi di era digital.

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen Pegawai Baru 2025

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:09 WIB

KUR BNI 2025 Solusi Pendanaan Ringan untuk UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:08 WIB

KUR BRI 2025 Menjadi Solusi Modal Usaha Ringan UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:07 WIB

KUR BSI 2025 Solusi Modal Syariah untuk UMKM Indonesia

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:06 WIB

Skema Cicilan KUR BCA 2025 Pinjaman Rp100 Juta

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:05 WIB