JAKARTA - Ketika sebuah perjalanan karier menghadapi persimpangan, keputusan besar harus diambil. Itulah yang kini dialami Harvey Elliott, gelandang serbabisa Liverpool yang kabarnya sudah pasti akan meninggalkan Anfield pada bursa transfer musim panas 2025. Setelah lima tahun berjuang dan meraih enam trofi bersama The Reds, termasuk gelar Premier League musim lalu, Elliott kini mencari panggung baru di mana dia bisa tampil lebih reguler dan maksimal.
Keputusan ini bukan tanpa alasan. Di bawah kepemimpinan pelatih baru Arne Slot, waktu bermain Elliott mulai terseret ke pinggir, hanya dua kali starter dan sebagian besar duduk di bangku cadangan. Ambisi Elliott yang masih membara untuk berkembang dan tampil reguler mendorongnya untuk mencari klub yang bisa mewujudkan impian itu.
Performa dan Potensi yang Menarik Perhatian
Sejak bergabung dari Fulham pada 2019, Elliott sudah menunjukkan kualitas yang menjanjikan dengan total 147 penampilan di semua kompetisi. Ia berperan penting dalam kesuksesan Liverpool, berkontribusi dalam berbagai trofi bergengsi. Namun, musim ini, peranannya mulai berkurang drastis.
Momen penting yang memperkuat nilai Elliott datang dari penampilannya bersama Timnas Inggris U-21 di Euro U-21 musim panas ini. Di sana, dia tampil gemilang, membawa Inggris mempertahankan gelar dan meraih penghargaan Pemain Terbaik Turnamen berkat lima gol dari enam laga. Prestasi ini sekaligus menaikkan daya tawarnya di pasar transfer.
Meskipun kontraknya masih berlaku hingga Juni 2027, Elliott tidak ingin menyia-nyiakan masa terbaiknya hanya untuk menjadi penghangat bangku cadangan. Dia butuh tantangan baru, klub yang siap memberikan menit bermain reguler dan ruang berkembang yang luas.
Bursa Transfer dan Klub yang Berminat
Mick Brown, mantan kepala pemandu bakat Manchester United dan Blackburn Rovers, menyatakan bahwa perpisahan Elliott dengan Liverpool hanya masalah waktu. "Keputusan sudah diambil, sekarang tinggal menentukan ke mana dia akan berlabuh," ujarnya.
Menurut Brown, ada lima klub utama yang tengah bersaing mendapatkan tanda tangan Elliott. Dari Premier League ada Brighton & Hove Albion, Newcastle United, dan Tottenham Hotspur yang sangat tertarik. Sementara dari Bundesliga, Borussia Dortmund dan RB Leipzig menjadi kandidat kuat untuk mendatangkan gelandang berbakat ini.
Situasi ini menambah ketegangan dalam bursa transfer musim panas yang penuh dinamika, di mana Elliott bisa memilih tetap bertahan di Inggris atau mencoba keberuntungan di Jerman.
Liverpool dan Harga Transfer
Liverpool diperkirakan tidak akan melepaskan Elliott dengan harga murah. Klub menetapkan nilai transfer lebih dari 40 juta Pounds jika disertai klausul pembelian kembali, atau lebih dari 50 juta Pounds tanpa klausul tersebut. Angka tersebut menunjukkan betapa Liverpool masih menghargai potensi dan kualitas sang pemain, meski perannya mulai tergeser.
Keputusan Liverpool mempertahankan harga tinggi sekaligus menandakan bahwa Elliott tetap menjadi aset berharga yang diharapkan memberikan kontribusi di masa depan, meski sang pemain sudah mengisyaratkan keinginan pergi.
Transisi Besar di Liverpool
Berita kepergian Elliott datang bersamaan dengan kabar bahwa Luis Diaz juga meminta transfer. Hal ini menjadi sinyal kuat bahwa Liverpool tengah menjalani masa transisi besar di bawah pelatih Arne Slot.
Kombinasi perombakan skuad dan kebutuhan memperkuat lini tengah menjadi pertimbangan penting bagi klub dan sang pemain. Keputusan Elliott untuk mencari menit bermain lebih banyak bisa menjadi peluang bagi klub lain yang membutuhkan sosok gelandang muda berbakat dengan kemampuan serba bisa.
Dengan banyaknya klub yang berminat dan ambisi pribadi Elliott yang tinggi, masa depan sang gelandang akan segera menemui titik terang. Apakah dia akan tetap bertahan di Premier League dengan klub baru, atau justru menantang diri di Bundesliga? Pilihan itu kemungkinan akan terjawab sebelum bursa transfer musim panas ini berakhir.