Kemenkes Gencar Cegah Obesitas Anak Sejak Dini

Jumat, 11 Juli 2025 | 12:15:54 WIB
Kemenkes Gencar Cegah Obesitas Anak Sejak Dini

JAKARTA - Obesitas anak kini menjadi perhatian utama pemerintah dalam membangun generasi sehat masa depan. Pemerintah, melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes), mulai mengarahkan fokus pada pencegahan sejak dini dengan menyasar faktor-faktor penyebab kegemukan anak, salah satunya adalah paparan iklan produk tinggi gula, garam, dan lemak (GGL).

Kemenkes tidak bekerja sendiri. Kolaborasi lintas kementerian dan lembaga digalang sebagai strategi komprehensif, termasuk menggandeng Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), hingga Kementerian Pendidikan. Langkah ini bukan hanya bertujuan membatasi iklan, tapi juga menyiapkan ekosistem yang kondusif bagi tumbuh kembang anak yang sehat.

Sinergi Lintas Kementerian Untuk Generasi Sehat

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, menyebutkan bahwa pembatasan iklan produk tidak sehat merupakan implementasi dari Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024. Regulasi ini menegaskan pentingnya pengendalian risiko penyakit tidak menular melalui pengawasan terhadap promosi makanan dan minuman yang tinggi GGL.

Khususnya di era digital, di mana anak-anak sangat terhubung dengan internet, iklan makanan yang kurang sehat sangat mudah menjangkau mereka. Inilah yang mendorong Kemenkes bekerja sama erat dengan Komdigi untuk mengawasi dan mengatur promosi digital yang berisiko menanamkan pola konsumsi tidak sehat sejak dini.

Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mengungkapkan data yang mengkhawatirkan: sebanyak 11,9 persen anak usia 5–12 tahun mengalami kelebihan berat badan, dan 7,8 persen tergolong obesitas. Kondisi ini berpotensi besar menimbulkan penyakit kronis di masa dewasa, seperti jantung, stroke, diabetes, bahkan gangguan kesuburan.

Pencegahan: Langkah Termurah Tangani Obesitas

Menurut Siti Nadia, obesitas adalah masalah kesehatan yang relatif murah ditangani jika dicegah sejak dini. Ia menekankan pentingnya edukasi gizi, peningkatan aktivitas fisik, serta pembatasan konsumsi makanan olahan sebagai langkah awal yang efektif dan realistis.

“Obesitas itu hal yang paling murah dan mudah untuk ditangani, cukup dengan membatasi konsumsi, olahraga, dan aktivitas fisik,” ujarnya.

Untuk menunjang pencegahan dini, Kemenkes juga mengembangkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang menyasar anak-anak sekolah. Data dari program ini menjadi acuan penting dalam melihat tren kegemukan dan masalah gizi anak di berbagai wilayah, sekaligus memetakan kebutuhan intervensi yang lebih tepat sasaran.

Peran Strategis BPOM, Kemenkeu, dan Kemendikbud

Langkah preventif Kemenkes turut didukung oleh BPOM yang bertugas memberikan label gizi dan informasi produk secara lebih jelas dan edukatif. Masyarakat diharapkan lebih sadar terhadap kandungan yang mereka konsumsi.

Di sisi lain, Kementerian Keuangan tengah menyiapkan skema cukai terhadap produk tinggi GGL. Selain sebagai alat kontrol konsumsi, kebijakan ini juga diharapkan mendatangkan pemasukan negara yang bisa digunakan untuk mendukung program kesehatan.

Kemenkes juga melibatkan Kementerian Pendidikan dalam menyampaikan edukasi gizi sehat di sekolah dan mendorong aktivitas fisik lebih banyak bagi anak-anak. Tujuannya bukan hanya menyampaikan informasi, tapi membentuk kebiasaan sehat sejak dini di lingkungan pendidikan.

Harapan Lewat Program Makan Gratis

Salah satu harapan besar untuk memutus rantai masalah gizi adalah program makan gratis yang tengah digodok. Menurut Nadia, jika dijalankan dengan perencanaan dan eksekusi yang matang, program ini bisa menjadi solusi konkret dalam memastikan asupan gizi anak terpenuhi setiap harinya.

Ia juga menyebutkan pentingnya peran Badan Gizi Nasional dalam memastikan makanan yang disediakan tidak hanya gratis, tapi juga bergizi dan mendukung perkembangan anak secara optimal.

Menuju Generasi Indonesia Emas

Dalam kerangka besar menuju Indonesia Emas 2045, kesehatan generasi muda memegang peran vital. Penanganan obesitas anak menjadi bagian dari fondasi penting menuju masa depan bangsa yang sehat, produktif, dan minim beban penyakit.

Dengan sinergi berbagai kementerian dan dukungan teknologi digital, diharapkan lahir sistem yang mampu menciptakan lingkungan kondusif bagi anak-anak untuk tumbuh sehat. Melalui kebijakan, edukasi, dan pola hidup sehat yang terintegrasi, upaya pencegahan obesitas ini menjadi investasi jangka panjang untuk masa depan Indonesia.

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen Pegawai Baru 2025

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:09 WIB

KUR BNI 2025 Solusi Pendanaan Ringan untuk UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:08 WIB

KUR BRI 2025 Menjadi Solusi Modal Usaha Ringan UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:07 WIB

KUR BSI 2025 Solusi Modal Syariah untuk UMKM Indonesia

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:06 WIB

Skema Cicilan KUR BCA 2025 Pinjaman Rp100 Juta

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:05 WIB