JAKARTA - Penunjukan Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani sebagai Direktur Utama Perum Bulog menandai kelanjutan tradisi pemimpin berlatar militer di perusahaan milik negara ini. Diangkat menggantikan pendahulunya yang kembali bertugas di TNI, Ahmad Rizal membawa pengalaman panjang di bidang militer dan pemerintahan yang diyakini dapat memperkuat Bulog dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan nasional.
Jejak Karier Militer yang Solid
Ahmad Rizal lahir pada 19 November 1970 di Jakarta dan memulai kariernya dengan lulus dari Akademi Militer pada 1993. Selama lebih dari tiga dekade berkarier, ia menempati berbagai posisi strategis yang membekali dirinya dengan pengalaman kepemimpinan dan manajemen tingkat tinggi.
Karier awalnya dimulai di Batalyon Zeni Tempur, unit militer yang menggabungkan keahlian teknik dan tempur. Selanjutnya, antara 2001 dan 2003, ia bertugas sebagai Pasi Intel di Komando Distrik Militer Medan, yang memberinya pengalaman dalam bidang intelijen dan pengelolaan keamanan wilayah.
Di tahun-tahun berikutnya, Ahmad Rizal kian menapaki jabatan-jabatan penting. Pada 2021, ia dipercaya memegang posisi Asisten Deputi Koordinasi Pengelolaan Pemilihan Umum dan Penguatan Partai Politik di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan. Jabatan ini menunjukkan kepercayaan pemerintah terhadap kemampuannya dalam mengelola urusan yang menyangkut politik dan keamanan dalam negeri.
Pada 2022, ia kembali mendapat tugas strategis sebagai Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II, sebuah posisi yang mengharuskan koordinasi antar satuan militer dalam menjaga wilayah keamanan nasional.
Puncaknya, di tahun 2023 Ahmad Rizal menjabat sebagai Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dan Komandan Satgas Bawah Kendali Operasi Ketahanan Pangan di Kementerian Pertanian. Posisi terakhir ini yang langsung terkait dengan isu ketahanan pangan menjadi modal penting sebelum dirinya ditunjuk sebagai Dirut Bulog.
Tantangan dan Harapan untuk Bulog
Penunjukan Ahmad Rizal sebagai Dirut Bulog menyusul keputusan pendahulunya untuk kembali ke tugas militer. Sebagai perusahaan yang bertugas mengatur stok pangan nasional, Bulog menghadapi tantangan besar terutama dalam menjaga pasokan dan harga pangan yang stabil.
Dengan latar belakang militer yang kuat dan pengalaman dalam pengelolaan ketahanan pangan, Ahmad Rizal diharapkan dapat membawa pendekatan yang disiplin, terstruktur, dan strategis dalam menjalankan fungsi Bulog.
Salah satu tugas pentingnya adalah memastikan distribusi dan pengelolaan stok pangan berjalan efektif, terutama di tengah dinamika pasar dan situasi geopolitik yang berpengaruh pada rantai pasok.
Di bawah kepemimpinannya, Bulog juga diharapkan semakin responsif terhadap kebutuhan petani dan konsumen, serta memperkuat peranannya dalam menjaga ketahanan pangan nasional sebagai bagian dari program pemerintah.
Sebagai Dirut Bulog yang baru, Mayjen Ahmad Rizal Ramdhani membawa kombinasi pengalaman militer dan pemerintahan yang diyakini dapat memperkuat peran Bulog dalam menjaga kedaulatan pangan Indonesia ke depan. Dengan latar belakang yang solid dan rekam jejak yang mumpuni, publik menanti langkah strategisnya untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa depan.