Pendidikan

Sekolah Rakyat: Pendidikan untuk Masa Depan

Sekolah Rakyat: Pendidikan untuk Masa Depan
Sekolah Rakyat: Pendidikan untuk Masa Depan

JAKARTA - Pendidikan berkualitas masih menjadi tantangan besar bagi anak-anak dari keluarga rentan, terutama mereka yang hidup dalam kemiskinan struktural dan keterbatasan akses. Program Sekolah Rakyat hadir sebagai jawaban atas persoalan ini, menawarkan lebih dari sekadar ruang belajar—melainkan sebuah model pendidikan yang mengedepankan transformasi sosial dan penguatan komunitas.

Sekolah Rakyat: Lebih dari Sekadar Akses Pendidikan

Anggota DPD RI, Fahira Idris, menekankan bahwa Sekolah Rakyat harus berperan sebagai institusi pendidikan yang transformatif. "Sistem Sekolah Rakyat idealnya menyentuh tiga dimensi kunci yaitu akademik yang adaptif dan digital, penguatan karakter dan kepemimpinan serta pendekatan berbasis minat dan bakat," ujarnya.

Menurut Fahira, Sekolah Rakyat bukan sekadar solusi jangka pendek atas keterbatasan akses, melainkan harus tumbuh menjadi pusat keunggulan yang terintegrasi dengan komunitas setempat. Hal ini berarti, Sekolah Rakyat juga berfungsi sebagai ruang pengembangan pemimpin masa depan yang memahami dan menghargai konteks sosial-budaya di mana mereka berasal.

Dalam konteks ini, Sekolah Rakyat diharapkan bisa menjadi model pendidikan inklusif yang relevan secara nasional dan mampu diadopsi secara luas, terutama di wilayah-wilayah yang selama ini mengalami ketertinggalan pendidikan.

Model Pendidikan Berbasis Komunitas dan Teknologi

Salah satu keunggulan Sekolah Rakyat adalah pendekatan holistik yang menggabungkan pendidikan akademik dengan pengembangan karakter dan kepemimpinan. Program ini juga mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran, serta melakukan pemetaan minat dan bakat siswa untuk personalisasi pengajaran.

Fahira Idris menilai bahwa model asrama (boarding school) yang diterapkan di Sekolah Rakyat memungkinkan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung perkembangan anak secara menyeluruh, bukan hanya dari segi akademik tapi juga mental dan sosial.

“Jika berhasil dijalankan konsisten dan terbukti berdampak, maka Sekolah Rakyat akan menjadi cermin pembaruan sistemik,” kata Fahira. Dengan kata lain, inovasi pendidikan tak harus selalu berasal dari sekolah elite di pusat kota, melainkan bisa lahir dari inisiatif yang dilakukan di tingkat akar rumput.

Sekolah Rakyat sebagai Jalan Memutus Rantai Kemiskinan

Program Sekolah Rakyat diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto dan akan mulai dijalankan pada tahun ajaran baru 2025-2026. Sasaran utama program ini adalah anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang terdata dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Model sekolah ini berbentuk asrama dengan fasilitas pendidikan gratis 100 persen, yang memberikan kesempatan belajar lebih merata dan layak bagi anak-anak yang selama ini terpinggirkan.

Melalui pendidikan yang berkualitas, terstruktur, dan berbasis komunitas, Sekolah Rakyat diharapkan dapat menjadi pintu keluar dari lingkaran kemiskinan struktural. Anak-anak yang mengikuti pendidikan ini bukan hanya memperoleh ilmu, tetapi juga kesempatan untuk berkembang menjadi pemimpin yang tangguh dan berdaya saing.

Tantangan dan Harapan Ke Depan

Menjalankan Sekolah Rakyat tentu bukan tanpa tantangan. Diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak mulai dari pemerintah, pendidik, hingga masyarakat untuk memastikan program ini berjalan efektif dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan.

Namun, semangat yang ditunjukkan oleh tokoh seperti Fahira Idris memberikan optimisme bahwa Sekolah Rakyat mampu menjadi solusi pendidikan yang inklusif dan transformatif. Dengan dukungan teknologi, pendekatan personal, dan penguatan karakter, Sekolah Rakyat bukan hanya tempat belajar, tapi juga menjadi wadah pembentukan generasi masa depan yang mampu mengatasi berbagai persoalan sosial.

Sekolah Rakyat hadir sebagai wujud nyata komitmen untuk menjadikan pendidikan sebagai alat perubahan sosial yang inklusif dan berkelanjutan, sekaligus menjawab kebutuhan mendesak dalam mempersempit kesenjangan pendidikan dan sosial di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index