JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk terus mengebut pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B rute Velodrome–Manggarai. Hingga awal September 2025, progres konstruksi telah mencapai 67,122%, menandakan proyek transportasi massal ini berjalan sesuai target.
Menurut Ermy Puspa Yunita, Corporate Secretary Waskita Karya, saat ini fokus pengerjaan berada pada pemasangan komponen struktur atas (slab deck) dan jalur rel (trackwork rail). Proses ini didukung pemasangan struktur balok girder dengan metode balance cantilever yang melintasi Tol Wiyoto Wiyono, bertujuan mempercepat waktu konstruksi sekaligus menjaga efisiensi pengerjaan.
Lintasan dan Stasiun Baru
Fase 1B ini merupakan kelanjutan dari Fase 1A rute Pegangsaan Dua–Velodrome. Dengan panjang lintasan 6,4 kilometer, LRT Jakarta Fase 1B menghadirkan lima stasiun baru, yaitu:
Stasiun Pemuda Rawamangun
Stasiun Pramuka BPKP
Stasiun Pasar Pramuka
Stasiun Matraman
Stasiun Manggarai
Kehadiran stasiun-stasiun baru ini diharapkan meningkatkan integrasi transportasi di Stasiun Manggarai, sehingga mempermudah mobilitas masyarakat dan mendorong penggunaan transportasi umum di Jakarta.
Dampak dan Manfaat
Dengan tersambungnya rute Velodrome–Manggarai, LRT Jakarta tidak hanya memperluas jaringan transportasi massal, tetapi juga mendukung pengurangan kemacetan di sejumlah jalur strategis. Keberadaan jalur LRT yang efisien diyakini akan mendorong lebih banyak masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum, sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan mobilitas perkotaan yang ramah lingkungan.
Rencana selanjutnya, Waskita Karya akan menuntaskan pembangunan hingga seluruh jalur dan stasiun dapat beroperasi penuh, termasuk integrasi dengan transportasi lain seperti KRL Commuter Line dan bus TransJakarta. Hal ini akan menciptakan hub transportasi multimoda di pusat kota, mempermudah masyarakat beraktivitas dengan cepat dan nyaman.